Jaksa Paris, Laure Beccuau, mengumumkan bahwa sejumlah orang telah ditangkap karena dugaan keterlibatan dalam pencurian yang terjadi baru-baru ini di Museum Louvre, Paris. Pernyataan ini disampaikan pada hari Minggu (27/10). “Sepekan setelah pencurian di Louvre yang dilakukan oleh kelompok terorganisasi, saya pastikan bahwa penyidik BRB (Brigade Pemberantasan Bandit) telah melakukan penangkapan pada Sabtu, 25 Oktober, malam,”
kata Beccuau dalam pernyataannya.
Media Prancis melaporkan bahwa setidaknya dua pria telah ditahan atas dugaan keterlibatan mereka dalam pencurian permata mahkota yang dipamerkan di museum tersebut. Meskipun tidak menjelaskan secara rinci jumlah orang yang ditangkap, Beccuau mengonfirmasi bahwa salah satu pelaku ditangkap di Bandara Paris saat berusaha kabur ke luar negeri.
Beccuau mengkritik keras pihak-pihak yang membocorkan informasi penangkapan tanpa mempertimbangkan kepentingan penyelidikan. “Pengungkapan seperti itu hanya akan menghambat kerja sekitar seratusan penyidik yang terlibat dalam upaya menemukan perhiasan yang dicuri dan menangkap para pelakunya,”
tulis Beccuau di platform X. Menurutnya, saat ini masih terlalu dini untuk memberikan detail lebih lanjut, dan informasi tambahan akan disampaikan setelah masa penahanan para tersangka berakhir.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Laurent Nunez, memuji usaha para penyidik dan meminta masyarakat untuk menghormati kerahasiaan penyelidikan. “Penyelidikan harus terus dilakukan dengan menghormati kerahasiaan… Kami akan melanjutkan dengan tekad yang sama!! Kami lanjutkan,”
tulis Nunez di platform X. Pada 19 Oktober, pencuri berhasil menerobos masuk ke museum terkenal ini dan mengambil sembilan perhiasan dari koleksi benda peninggalan Napoleon dan permaisurinya.
Menurut Nunez, para pencuri memasuki Louvre melalui jendela dengan menggunakan tangga dari alat cherry picker, memotong kaca dengan gerinda, dan kemudian melarikan diri menggunakan skuter. Ia juga tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa pelaku adalah warga asing. Le Parisien melaporkan bahwa kejahatan tersebut dilakukan oleh empat orang, dua di antaranya berhasil memasuki museum.
—